- Back to Home »
- Computer , Technology , World Info »
- Sejarah Perkembangan RAM
March 21, 2013
RAM adalah kepanjangan dari Random Access Memory yang ditemukan oleh seorang ilmuan bernama
Robert Dennart RAM ini berfungsi sebagai media atau tempat penyimpanan sementara, dan sekaligus
mendukung proses kerja dari Processor. Semakin besar kapasitas RAM maka semakin cepat pula kerja
dari komputer tersebut.
RAM pertamakali diproduksi secara besar – besaran oleh Intel pada tahun 1968, jauh sebelum PC
ditemukan oleh IBM pada tahun 1981. Dari sini lah perkembangan RAM bermula. Pada awal
diciptakannya, RAM membutuhkan tegangan 5.0 volt untuk dapat berjalan pada frekuensi 4,77MHz,
dengan waktu akses memori (access time) sekitar 200ns (1ns = 10-9 detik).
Berikut ulasan sederhana mengenai perkembangan RAM :
1. DRAM (Dynamic Random Access Memory)
Pada tahun 1970, IBM menciptakan sebuah memori yang dinamakan DRAM. Dinamakan Dynamic
karena jenis memori ini pada setiap interval waktu tertentu, selalu memperbarui keabsahan informasi
atau isinya. DRAM mempunyai frekuensi kerja yang bervariasi, yaitu antara 4,77MHz hingga 40MHz.
2. FPRAM (Fast Page Mode Random Access Memory)
FPM DRAM ditemukan sekitar tahun 1987. Sejak pertama kali diluncurkan, memori jenis ini langsung
mendominasi pemasaran memori, dan orang sering kali menyebut memori jenis ini “DRAM” saja, tanpa
menyebut nama FPM. Memori jenis ini bekerja layaknya sebuah indeks atau daftar isi. Arti Page itu
sendiri merupakan bagian dari memori yang terdapat pada sebuah row address.
Ketika sistem membutuhkan isi suatu alamat memori, FPM tinggal mengambil informasi mengenainya
berdasarkan indeks yang telah dimiliki. FPM memungkinkan transfer data yang lebih cepat pada baris
(row) yang sama dari jenis memori sebelumnya. FPM bekerja pada rentang frekuensi 16MHz hingga
66MHz dengan access time sekitar 50ns. Selain itu FPM mampu mengolah transfer data (bandwidth)
sebesar 188,71 Mega Bytes (MB) per detiknya. Memori FPM ini mulai banyak digunakan pada sistem
berbasis Intel 286, 386 serta sedikit 486.
3. EDO RAM(Extended Data Output Random Access Memory)
Pada tahun 1995, diciptakanlah memori jenis EDORAM ini yang merupakan penyempurnaan dari FPM.
Memori EDO dapat mempersingkat read cycle-nya sehingga dapat meningkatkan kinerjanya sekitar 20
persen. EDO mempunyai access time yang cukup bervariasi, yaitu sekitar 70ns hingga 50ns dan bekerja
pada frekuensi 33MHz hingga 75MHz. Walaupun EDO merupakan penyempurnaan dari FPM, namun
keduanya tidak dapat dipasang secara bersamaan, karena adanya perbedaan kemampuan.
4. SDRAM (Synchronous Dynamic Random Access Memory)
Pada peralihan tahun 1996 – 1997, Kingston menciptakan sebuah modul memori dimana dapat bekerja
pada kecepatan (frekuensi) bus yang sama / sinkron dengan frekuensi yang bekerja pada prosessor.
Itulah sebabnya mengapa Kingston menamakan memori jenis ini sebagai Synchronous Dynamic Random
Access Memory (SDRAM)
5. DR DRAM (Direct Rambus Dynamic Random Access Memory)
Pada tahun 1999, Rambus menciptakan sebuah sistem memori dengan arsitektur baru dan revolusioner,
berbeda sama sekali dengan arsitektur memori SDRAM.Oleh Rambus, memori ini dinamakan Direct
Rambus Dynamic Random Access Memory. Dengan hanya menggunakan tegangan sebesar 2,5 volt,
RDRAM yang bekerja pada sistem bus 800MHz melalui sistem bus yang disebut dengan Direct Rambus
Channel, mampu mengalirkan data sebesar 1,6GB per detiknya! (1GB = 1000MHz).
Sayangnya kecanggihan DRDRAM tidak dapat dimanfaatkan oleh sistem chipset dan prosessor pada kala
itu sehingga memori ini kurang mendapat dukungan dari berbagai pihak. Satu lagi yang membuat
memori ini kurang diminati adalah karena harganya yang sangat mahal.
6. DDR SDRAM (Double Data Rate Synchronous Random Access Memory)
Crucial berhasil mengembangkan kemampuan memori SDRAM menjadi dua kali lipat. Jika pada SDRAM
biasa hanya mampu menjalankan instruksi sekali setiap satu clock cycle frekuensi bus, maka DDR
SDRAM mampu menjalankan dua instruksi dalam waktu yang sama. Teknik yang digunakan adalah
dengan menggunakan secara penuh satu gelombang frekuensi.
Jika pada SDRAM biasa hanya melakukan instruksi pada gelombang positif saja, maka DDR SDRAM
menjalankan instruksi baik pada gelombang positif maupun gelombang negatif. Oleh karena dari itu
memori ini dinamakan DDR SDRAM yang merupakan kependekan dari Double Data Rate Synchronous
Dynamic Random Access Memory.
Dengan memori DDR SDRAM, sistem bus dengan frekuensi sebesar 100 – 133 MHz akan bekerja secara
efektif pada frekuensi 200 – 266 MHz. DDR SDRAM pertama kali digunakan pada kartu grafis AGP
berkecepatan ultra. Sedangkan penggunaan pada prosessor, AMD ThunderBird lah yang pertama kali
memanfaatkannya.
7. DDR RAM (Double Data Rate)
Pada 1999 dua perusahaan besar microprocessor INTEL dan AMD bersaing ketat dalam meningkatkan
kecepatan clock pada CPU. Namun menemui hambatan, karena ketika meningkatkan memory bus ke
133 Mhz kebutuhan Memory (RAM) akan lebih besar. Dan untuk menyelesaikan masalah ini maka
dibuatlah DDR RAM (double data rate transfer) yang awalnya dipakai pada kartu grafis, karena sekarang
anda bisa menggunakan hanya 32 MB untuk mendapatkan kemampuan 64 MB. AMD adalah perusahaan
pertama yang menggunakan DDR RAM pada motherboardnya.
8. DDR2
Ketika memori jenis DDR (Double Data Rate) dirasakan mulai melambat dengan semakin cepatnya
kinerja prosesor dan prosesor grafik, kehadiran memori DDR2 merupakan kemajuan logis dalam
teknologi memori mengacu pada penambahan kecepatan serta antisipasi semakin lebarnya jalur akses
segitiga prosesor, memori, dan antarmuka grafik (graphic card) yang hadir dengan kecepatan komputasi
yang berlipat ganda.
Perbedaan pokok antara DDR dan DDR2 adalah pada kecepatan data serta peningkatan latency
mencapai dua kali lipat. Perubahan ini memang dimaksudkan untuk menghasilkan kecepatan secara
maksimum dalam sebuah lingkungan komputasi yang semakin cepat, baik di sisi prosesor maupun
grafik.
Selain itu, kebutuhan voltase DDR2 juga menurun. Kalau pada DDR kebutuhan voltase tercatat 2,5 Volt,
pada DDR2 kebutuhan ini hanya mencapai 1,8 Volt. Artinya, kemajuan teknologi pada DDR2 ini
membutuhkan tenaga listrik yang lebih sedikit untuk menulis dan membaca pada memori.
Teknologi DDR2 sendiri lebih dulu digunakan pada beberapa perangkat antarmuka grafik, dan baru pada
akhirnya diperkenalkan penggunaannya pada teknologi RAM. Dan teknologi DDR2 ini tidak kompatibel
dengan memori DDR sehingga penggunaannya pun hanya bisa dilakukan pada komputer yang memang
mendukung DDR2.
9. DDR3
RAM DDR3 ini memiliki kebutuhan daya yang berkurang sekitar 16% dibandingkan dengan DDR2. Hal
tersebut disebabkan karena DDR3 sudah menggunakan teknologi 90 nm sehingga konsusmsi daya yang
diperlukan hanya 1.5v, lebih sedikit jika dibandingkan dengan DDR2 1.8v dan DDR 2.5v. Secara teori,
kecepatan yang dimiliki oleh RAM ini memang cukup memukau. Ia mampu mentransfer data dengan
clock efektif sebesar 800-1600 MHz. Pada clock 400-800 MHz, jauh lebih tinggi dibandingkan DDR2
sebesar 400-1066 MHz (200- 533 MHz) dan DDR sebesar 200-600 MHz (100-300 MHz).
Prototipe dari DDR3 yang memiliki 240 pin. Ini sebenarnya sudah diperkenalkan sejak lama pada awal
tahun 2005. Namun, produknya sendiri benar-benar muncul pada pertengahan tahun 2007 bersamaan
dengan motherboard yang menggunakan chipset Intel P35 Bearlake dan pada motherboard tersebut
sudah mendukung slot DIMM
(dari berbagai sumber)